Agen AI Membentuk Kembali TI Layanan Kesehatan: Era Baru Otomatisasi

0
8

Pesatnya adopsi kecerdasan buatan (AI) secara mendasar mengubah cara organisasi beroperasi, termasuk layanan kesehatan. Tantangan berikutnya bukan sekadar menggunakan AI, namun mengatur interaksi antara agen AI—sebuah tren yang kini didukung oleh para pemain teknologi besar. Pergeseran ini memerlukan respons strategis dari CIO layanan kesehatan, yang harus mengevaluasi bagaimana platform ini dapat menyederhanakan operasional sekaligus memastikan keamanan dan integrasi.

Bangkitnya Otomatisasi Agen-ke-Agen (A2A).

Ide intinya adalah untuk mengotomatiskan alur kerja yang kompleks dengan menghubungkan beberapa agen AI, sehingga mereka dapat menjalankan tugas secara mandiri. Hal ini melampaui alat AI sederhana hingga menjadi sistem tempat agen berkolaborasi, memicu tindakan di berbagai aplikasi. Para pemain utama memposisikan diri mereka untuk menjadi sistem saraf pusat dalam paradigma otomasi baru ini.

Pengumuman Platform Utama

Gemini Enterprise dari Google Cloud bertujuan untuk menyatukan semua kemampuan AI, menawarkan meja kerja “tanpa kode” (sebelumnya Agentspace) untuk membuat agen tanpa keterampilan coding. Kemudahan penggunaan ini membuat AI dapat diakses oleh lebih banyak pengguna. Google juga menyediakan agen bawaan dan integrasi pihak ketiga.

AgentCore Batuan Dasar Amazon berfokus pada operasi dasar dan keamanan. Platform ini terdiri dari tiga komponen inti:

  • Identitas AgentCore: Memungkinkan agen bertindak atas nama pengguna dengan aman.
  • AgentCore Runtime: Menyediakan lingkungan eksekusi tanpa server dan latensi rendah.
  • AgentCore Gateway: Menawarkan akses API yang aman untuk agen.

Agenforce 360 ​​dari Salesforce menyelaraskan produk, platform, dan kemitraan dalam kerangka terpadu. Platformnya meliputi:

  • Agentforce Builder: Lingkungan berkode rendah/tanpa kode untuk agen pembuat dan pengujian.
  • Skrip Agen: Bahasa skrip untuk mendefinisikan perilaku agen.
  • Agentforce Voice: Agen suara percakapan terintegrasi dengan platform pusat kontak.

Skenario Dunia Nyata: Menyederhanakan Alur Kerja Rumah Sakit

Bayangkan mengotomatiskan alur kerja rumah sakit pada umumnya: pemeriksaan kelayakan pasien, penjadwalan janji temu, dan persiapan dokter. Di sinilah otomatisasi A2A bersinar.

  1. Agen Tenaga Penjualan (Pusat Kontak): Berinteraksi dengan pasien, mengumpulkan data demografi dan asuransi, dan memverifikasi kelayakan.
  2. Amazon AgentCore (Infrastruktur): Terhubung dengan aman ke berbagai sumber data dan memicu tindakan API.
  3. Agen Google Gemini (Integrasi EHR): Melakukan panggilan API ke sistem EHR, mengumpulkan ringkasan riwayat kesehatan pasien, dan mengirimkannya ke dokter sebelum janji temu.

Proses yang disederhanakan ini menunjukkan bagaimana agen AI dapat bekerja sama untuk mengurangi beban administratif dan meningkatkan efisiensi.

Perspektif CIO

CIO layanan kesehatan memerlukan platform yang mengelola semua kemampuan agen AI dengan aman dan fleksibel. Kuncinya adalah integrasi yang lancar di seluruh sistem, memastikan privasi dan kepatuhan data. Pertanyaannya tetap: akankah otomatisasi A2A menggantikan tugas-tugas rutin yang ditangani oleh manusia, sehingga membebaskan mereka untuk melakukan pekerjaan yang bernilai lebih tinggi? Jawabannya akan bergantung pada seberapa efektif platform ini diterapkan dan dikelola.

Persaingan antar platform AI untuk menjadi koordinator pusat otomatisasi A2A sangat ketat. CIO harus memprioritaskan solusi yang aman dan terukur yang memberikan hasil nyata. Masa depan TI layanan kesehatan bergantung pada kemampuan mereka untuk menavigasi lanskap yang terus berkembang ini